WeLcOm_My BloGgEr

Rabu, 26 Oktober 2011

wisata kulikuner jember


MENCARI wisata kuliner khas Kabupatem Jember tampaknya gampang-gampang susah. Sebagai daerah pertanian dengan tanaman unggulan tembakau, serta hasil perkebunan lainnya, salah satu daerah eks karesidenan Besuki ini boleh dikatakan hampir tidak memiliki makanan khas.
Barangkali sejalan dengan penghuni kota itu sendiri yang dulunya berasal dari berbagai daerah lain di Jawa dan Madura, aneka makanannya pun implikasi dari keragaman asal masyarakat bersangkutan. Itu sebabnya jangan heran jika Anda mengunjungi Jember akan melihat deretan penjaja kuliner yang hampir seragam.
Contohnya sepanjang jalanan Gajah Mada hingga pusat pendidikan di sekitar Kampus Universitas Negeri Jember, warung-warung tenda hampir menawarkan menu yang sama. Kalau tidak seputar ayam penyet, ya ikan bakar, nasi pecel dan menu ala china lainnya seperti nasi goreng cap cay dan mie.
Makanan kupang lontong khas Sidoarjo atau rujak cingur Surabaya pun mudah didapatkan di Jember. Apalagi makanan khas Madura yakni sate dan gulai. Pendeknya Jember ini ibarat miniatur makanan khas Jawa Timuran.
Namun Anda yang berkunjung ke Jember tetap jangan berkecil hati. Apalagi Urusan makan, cemal-cemil, dan minum ini tidak pernah habis di mana pun tempatnya.
Wisatawan yang datang ke kota Jember bisa menikmati wisata kuliner urah meriah sambil menikmati susasana keramaian malam di alun-alun. Tidak ada kesan kumuh sepanjang tempat makan di seputar pusat kota itu, bahkan penataannya tergolong rapi dengan deretan bangunan semi permanen beratapkan knopi.
Pengunjung tinggal memilih duduk dibawah ala lesehan, atau di kursi yang tertata rapi di taman alun-alun. Seperti pesta kebun atau suasana makan di pantai karena tempat tersebut dilengkapi dengan payung besar dan kursi berwarna warni.
Anda yang suka begadang pun tak perlu khawatir kehabisan karena pusat jajanan Jember ini beroperasi hingga larut malam. Namun seperti diceritakan di atas pilihan menunya merupakan implikasi dari kuliner khas Jawa Timuran. Barangkali perbedaannya hanya terletak pada cita rasa.
”Jangan harap makan gudeg atau nasi pecel di Jember rasanya akan manis seperti gudeg asli Yogyakarta, atau pecel Madiun. Begitu juga rujak cingur jangan kaget jika warna bumbunya tidak hitam melainkan putih bersemu coklat,” ujar Kasiati salah seorang pemilik warung tenda di alun-alun.
Begitu juga menu ringan seperti angsle. Kendati menu ini juga banyak ditemukan di belahan kota di Jatim lainnya seperti Malang dan Surabaya, namun, angsle di Jember sedikit beda. Tidak ada serabi atau ’petula’ yang terbuat dari beras seperti di Surabaya dan Malang. Juga tidak ada mutiara.
Sebaliknya jangan keget jika menyantap asle khas Jember akan terasa agak pahit-pahit enak karena makanan ringan ini disajikan bersama kacang goreng dan keripik emping melinjo.
Bagi penggemar sea food ada satu stan yang berada di tengah-tengah deretan warung tenda sebrang alun-alun. Tepatnya jalan Ciliwung, antara gedung Bank BRI dan Bank Mandiri (eks Bank Exim)
Warung sea food Cak Sis ini cukup terkenal dengan olahan asam manis. Salah satunya adalah kepiting asam manis dan kerapu goreng. Rasanya dijamin maknyuus.
Harganya memang sedikit lebih mahal dibanding deretan menu kafe tenda di pinggir alun-alun. Satu porsi kepiting asam manis isi dua bisa mencapai Rp65.000. Sementara untuk masakan ikan kerapu dihitung sesuai dengan besar kecilnya
ikan.

Dikutip dari : http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2011/02/22/wisata-kuliner-di-alun-alun-jember/


JEMBER FASHION CARNAVAL

Meningkatkan aset sumber daya manusia dan kekayaan budaya daerah tidak selalu harus melalui penggalian peninggalan budaya lama. Kita dapat saja mencapai tujuan diatas melalui penciptaan sebuah maha karya baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Sebab kebudayaan itu sendiri selalu berawal dari ketiadaan.
Fashion Carnaval dengan tema trend fashion dunia tidak dimiliki oleh daerah lain, bahkan di dunia pun belum ada yang mengangkat potensi ini. Melalui penyelenggaraan event yang memiliki konsep yang jelas, SDM yang berkualitas, dan berkesinambungan, maka akan menjadi potensi unggulan yang nantinya dapat memberikan multiplier efek terhadap potensi lainnya. Salam JFC !

KOLEKSI PHOTO JEMBER FASHION CARNAFAL


  

 



Dikutip dari: http://jemberfashioncarnaval.com/main.php